Hadis Ibadah
|
Shalat Jama’ dan Qasar
bagi Musafir dan Shalat Berjamaah
|
-M.Syahwalan
Fakultas / Prodi : Syari’a h /
Hukum Tata Negara
INSTITU AGAMA
ISLAM NEGERI BENGKULU
TAHUN AJARAN 2013-2014
|
A.Shalat Jama’ dan Qasar Bagi Musafir
عن عا ئشة ر ضى ا لله عنها قا لت : اوّل ما فر ضت
الصلاةركعتين, فاقرّت صلاةالسّفر,واتمّت صلاة الحضر,متّفق عليه
Dari Aisyah ra, ia berkata : “pertama kali yang
difardhukan terhadap shalat itu adalah dua rakaat, maka ditetapkanllah shalat
musafir, dan disempurnakan shalat seperti sekarang ini. “ (Hadis disepakati
imam Bukhari dan Imam Muslim)
وللبخاريّ : ثمّ هاجرففرضت اربعا,واقرّت صلاة
السّفرعلالاوّل وزاداحمد:الاّ المغرب فانّها وترا لنّهاوترا لنّهاروالاّالصّبح فا
نّهاتطوّل فيهاا لقرا ءة
Imam Bukhari menambahkan : “Kemudian ditetapkan
sesudah hijrah hingga 4 rakaat (Zuhur, Ashar, Isya’) dan ditetapkanlah shalat
Shafar (shalat dalam perjalanan) seperti semula (dua rakaat)”, Imam Ahmad
menambahkan pula : “terkecuali shalat maghrib , karena shalat maghrib termasuk
ganjil, dan dikecualikan pula shalat subuh, sebab shalat subuh itu bacaannya
dipanjangkan”
وعن انسرضى االله عنه قال: كان رسول الله صلّى الله عليه
وسلّم اذا خرج مسىرة شلاثةاميال,اوفراسخ صلّىركعتين رواه مسلم
Dari Anas putera Malik, r.a, berkata :”Rasulullah saw
ketika bepergian mencapai 3 mil atau beberapa farsah , beliau shalat dua rakaat
(shalat shafar)”. (Hadis diriwayatkan oleh imam muslim)
وعن انس رضي االله عنه قال : خرجنامع رسول الله عليه
وسلّم من المد ينة الى مكّة,فكان يصلّى ركعتين حتّى رجعنا الى المد ينة متّفق عليه
واللّفظ للبخا رىّ
Dari Anas putera Malik r.a ia
berkata : “aku bepergian bersama Rasulullah saw dari kota Madinah menuju Mekah,
beliau shalat dua rakaat, dua rakaat, sehingga kami sampai di Madinah
(kembali)”. (Hadis disepakati Imam Bukhari dan Imam Muslim)
وعن انس رضي االله عنه قال:كان رسو ل الله صلّ الله عليه
وسلّم اذاار تحل فى سفر قبل ان تزيغ الشّمس اخّراظّهر الى وقت العصر ثمّ نزل فجمع
بينهما,فان زا غت الشّمس قبل انير تحل صلّى الظّهر ركب, متّفق عليه
Dari Anas putera Malik r.a ia berkata : “Rasulullah saw ketika bepergian
dalam suatu perjalanan sebelum matahari tergelimcir, beliau akhirkan shalat
zuhur dengan shalat ashar, kemudian beliau turun menjamak antar keduanya.
Setelah matahari tergelincir sebelum berangkat, beliau shalat zuhur (dulu),
baru naik kendaraannya”, (Hadis disepakai Imam Bukhari dan Imam Muslim)
وفى رواية الحا كم فى الا ربعين بالا سنا دا لصّحيح :صلّ
الظّهروالعصر ثمّ ركب,كانادكان فى سفر فزا لت ا لشّمس صلّى الظّهر والعصرجميعاثمّ
ار تحل
Dalam suatu riwayat pada Imam Hakim dalam sebuah kitab yang bernama
“Arba’in” dengan sanad yang shahih disebutkan : “bahwa Rasulullah saw shalat
zuhur dan ashar (dulu) baru beliau nauk kendaraan”. Dan pada Imam Abu Nu’aim
dalam sebuah hadis yang dikeluarkan Imam Muslim disebutkan : “bahwa Rasulullah
saw bila beliau akan bepergian setelah tergelincir matahari , beliau shalat
zuhur dan Ashar (dulu) dengan diJama’. Baru (setelah itu) beliau naik
kendaraan”.
وعن معاذبن جبل رضىا الله عنه قال :خرجنامع النّبيّ صلى
الله عليه وسلّم فى غزوةتبوك فكان يصلّى ا الظّهر والعصر حميعا والمغرب
والعساءجميعا,رواه مسلم
Dari Mu’az putera Jabal r,a ia berkata : kami keluar bersama Rasulullah
saw dalam perang Tabuk, maka beliau shalat zuhur dan Ashar sekaligus , maghrib
dan isya’ sekaligus.”(hadis diriwayatkan oleh Imam Muslim)
B.
Shalat Berjamah
عن عبدالله بن عمررضى االله عنه :انّرسول الله صلّى الله
عليه وسلّم قال:صلاةالجماعةافضل من صلاةالفذّبسبع وعشرين درجة متّفق
عليه\
Dari Abdullah putera Umar r.a ,bahwasanya Rasulullah saw bersabda :
“Shalat berjamaah itu lebih unggul dari shalat sendirian sebanyak 27 derajat.”
(Hadist disepakati Imam Bukhari dan Imam Muslim)
وعن ابى هريرة رضى االله عنه,انّ رسول الله صلّى الله
عليه وسلم قال:والّذى نفسى بيده قدهممت ان امربحطب فيحتطب,ثمّ امر باالصلاة فيؤذّن
لها,ثمّ امر رجلا فيؤمّ النّاس,ثمّ اخالف الى رجالل لايشهدون الصّلاة فاحرّق
عليهم,والذّى نفسى بيده لويعلم احدهم انّه يجدعرقاسمينااومرمتين حسنتين لشهد
العثاء,متّفق عليه:واللّفظ للبخارىّ
Dari Abu Hurairah r.a bahwasannya Rasulullah saw bersabda : “Demi zat di
mana aku berada dalam genggamanNya : “aku (sebenarnya) berkeinginan memerintah
seseorang untuk membawakan kayu bakar, lalu aku perintahkan shalat dan
mendengungkan adzan , kemudian aku suruh seorang laki laki untuk mengimami
orang-orang (disekelilingnya). Kemudian (bila) aku datangi mmereka yang tidak
mau shalat (dengan mereka), maka aku bakar rumah-rumah mereka . demi dzat
dimana aku berada dalam gengamanNya , seandainya seseorang mengetahui bahwa ia
akan memperoleh tulang dengan dagingnya yang gimpal, atau dua daging paha yang
baik tentu ia akan hadir pada shalat Isya’ (berjamaah)”. (Hadis disepakati oleh
Imam Bukhari dan Imam Muslim ) Adapun lafadz hadist ada pada Imam Bukhari .
وعن ابى هريرة رضى الله عنه قال:قال رسولالله صلّى الله
عليه وسلم:انّماجعل الامام ليؤتمّ به,فاذاكبّرفكبرّوا,ولاتكبرّواحتّى
يكبّر,واذاركع فاركعواولاتركعواحتّى يركع,واذ قال:سمعالله لمن حمده,فقولوا :اللّهم
ربّنالك الحمد,واذاسجدفاسجدوا,ولاتسجدواحتّى يسجد,واذاصلّى
قائمافصلّواقياما,واذاصلّى قاعدافصلّواقعودااجمعين.رواه ابوداود,وهذالفظه واصله فى
الصّحيحين.
Dari Abu Hurairah r.a ia berkata : “bersabda Rasulullah saw : “sungguh
imam itu yang ditetapkan sebagai penyempurna (dalam shalat), oleh karena nya
bila imam bertakbir maka takbirlah kamu, janganlah kamu mendahului takbir imam.
Dan bila imam ruku’, maka ruku;lah kamu, janganlah kamu mendahului ruku’nya .
dan bila imam membaca (bangun dari ruku’) “SAMI ‘ALLAHOO LIMAN HAMIDAH”
(artinya ; Allah telah mendengar orang yang memujiNya), maka bacalah :
“ALLAHOOMMA RABBANAA LAKALHAMDU” (artinya : Ya Allah, Ya Tuhan kami, hanya
padaMu segala puji). Dan bila imam sujud, maka sujudlah , jangaanlah kamu
mendahului sujudnya imam. Dan bila ia berdiri(shalat)-bangun dari sujud, maka
berdirilah kamu, dan bila ia duduk, maka duduklah serempak seluruhnya”. (Hadis
diriwayatkan olleh imam Abu Dawud ). Lafadz hadis ini ada padanya, tetapi
sumbernya dari Imam Bukhari dan Imam Muslim.
وعن ابى سعيدالخدرىّ رضى الله عنه,انّ رسوا لله صلّى
الله عليه وسلّم راى فى اصحابه تأ خّرافقال .تقدّموافأتمّوابى وليأتمّ بكم من بعدكم ,رواه مسلم
Dari Abu Sa’id Al Khudri r.a (ia
berkata) :”Bahwasannya Rasulullah saw telah melihat para sahabat mundur (dalam
shalat) , lalu beliau bersabda : “Majulah, ikutilah aku, hendaknya orang-orang
sesudah kamu menyempurnakannya (berada di belakangmu). (Hadis diriwayatkan oleh
Imam Muslim).
وعن ابن مسعودرضى الله عنهماقال:قال رسول الله صلّى الله
عليه وسلم,يؤ مّ القوم اقرؤهم لكتب الله تعالى,فان كانوافى القراءةسواءفاعلمهم
بالسّنّة,فان كا نوافى السّنّة سواءفاقدمهم هجرة,فان كانوافى الهجرةسواءفاقدمهم
سلما,وفى روا يه:سنّا,ولا يؤمّنّ الرّجل الرّجل فى سلطانه,ولايقعدفى بيته على تكر
مته الاّباذنه,رواه مسلم
Dari Ibnu Mas’ud r.a ia berkata :
“Bersaabda Rasulullah saw : “Hendaknya orang yang menjadi imam shlat itu ialah
orang yang paling fasih bacaan Qur’an .
bila mereka memiliki kefasihan yang sama, maka hendaknya orang yang paling
emahami mengenai Sunnah. Dan bila mereka memiliki kesamaan dalam memahami
sunnah, maka hendaknya mendahuluka orang-orang yang pernah mengikuti hijrah ,
jika (memang terdapat kesamaan dalam hijjrah, maka jadikanlah sebagai imam itu
orang yang paling dahulu masuk Islam”. Dalam suatu riwayat disebutkan : “orang
lebih tua usia nya”. Janganlah mengimami seorang lelaki di negara (daerah) yang
dalam kekuasaannya dan jangan pula duduk di rumahnya (atas) kehormatannya,
kecuali dengan izinnya”. (Hadis diriwayatkan oleh Imam Muslim)
Daftar Pustaka
Aladip Machfuddin,1985. Terjemahan Bulughul Maram Karya Besar
al-Hafizh Ibn Hajar Al Asqalani .Semarang : PT Karya Toha Putra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar